Pak H.
Endang seorang pengusaha mebel, yang menurut banyak orang usahanya maju pesat.
Karena
keberhasilannya itulah kami tertarik untuk mengetahui seluk beluk usahanya.
Saya mahasiswi LP3I Pulogadung melakukan wawancara dengan beliau tanggal 28
Maret 2016.
Pewawancara
: ”Sejak kapan Bapak menekuni usaha mebel ini?”
Narasumber :
”Saya mulai buka usaha ini, ya kurang lebih sejak dua belas tahun yang lalu.”
Pewawancara
: ”Barang apa saja yang Bapak produksi selama
ini?”
Narasumber :
”Ada meja, kursi, lemari, tempat tidur, bufet, rak buku, ya hampir semua mebel
perlengkapan
kantor maupun untuk rumah tangga, kami buat di sini.”
Pewawancara
: ”Barang-barang itu Bapak buat berdasarkan pesanan atau tidak?”
Narasumber :
”Sebagian besar mebel-mebel ini kami buat atas pesanan. Ada pesanan dari kantor
pemerintah,
misalnya sekolah, kantor kelurahan, dan kantor dinas yang lain. Ada
pula
permintaan dari swasta, misalnya pertokoan, toko mebel, maksud saya
perusahaan,
dan lain-lain. Banyak juga permintaan dari perseorangan. Semuanya
kami layani
selama ada kemampuan untuk memproduksinya.”
Pewawancara
: ”Pak H. Sukron, dari sekian banyak pemesan itu, adakah yang menjadi
langganan?”
Narasumber :
”Ya, tentu ada. Dan itulah yang mendorong kami untuk terus memproduksi. Mereka
itu,
pelanggan kami, adalah toko-toko mebel. Ada toko mebel di daerah sekitar,
bahkan
ada yang di
luar daerah, luar kabupaten maksud saya. Setiap stok hampir habis di
toko mebel
itu, mereka langsung menghubungi saya. Kadang-kadang saya yang
berkunjung
atau ngebel untuk menanyakan kebutuhan berikutnya.”
Pewawancara
: ”Kayu apa yang Bapak gunakan sebagai bahan mebel ini?”
Narasumber :
”Bermacam-macam, tergantung keperluan dan permintaan. Tapi sebagian besar kayu
jati,
sebagian yang lain kayu mahoni, kadang-kadang kayu sono. Untuk lemari, kursi,
dipan, dan
etalase, kami menggunakan kayu jati minimal berumur 25 tahun. Adapun
untuk meja,
bufet, dan sejenisnya digunakan kayu mahoni, kayu sono, dan kayu jati.”
Pewawancara:
“Bagaimana dengan kualitas produk nya pak?”
Narasumber:
“ Untuk kualitas kita memang sudah meminta pada perajin untuk meningkatkan
kualitas, baik dari desain, inovasi, motif maupun kualitas pengerjaan, hingga
finishing. Tetapi tak kalah pentingnya adalah soal efisiensi sehingga harga
produk tetap bisa bersaing.”
Pewawancara:
“Apakah bapak pernah mengalami kerugian?”
Narasumber:
“Pernah”
Pewawancara:
“Apa penyebab dari kerugian itu?”
Narasumber:
“Karena pada saat musim hujan, kayu melapuk, sehingga produksi kayu menurun dan
kami kesulitan untuk memenuhi pesanan pelanggan”
Pewawancara:
”Dari mana bapak terinspirasi untuk membuat usaha mebel ini ?”
Narasumber : “Sebenarnya usaha ini bisa
disebut turun temurun dari kakek nenek saya, sehingga saya
hanya melanjutkan usaha ini,tetapi usaha ini cukup sulit,untungnya saya
mengikuti cara ayah saya yaitu dengan keuletan dan kegigihannya untuk membuat
usaha ini sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar